Trilokanews.com - Padang - Evi Yandri yang merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat (DPRD Sumbar) kembali lakukan Reses didaerah Pemilihannya (dapil) di jalan Abdul Muis, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, pada hari Rabu (30/07/2025).
Reses ini dihadiri oleh seratusan Warga setempat, Lurah , RT/RW serta LPM setempat. Banyak aspirasi yang disampaikan oleh warga, diantaranya Minta bantuan Masjid, bantuan Bentor untuk LPS, Perbaikan drainase, minta pelatihan UMKM.
Salah seorang warga yang juga ketua Lembaga Pengelola Sampah (LPS) Andi, menyampaikan bahwa sampah di kawasan Jati cukup banyak karena daerah ini merupakan daerah ramai, karena banyak kampus serta toko. Andi meminta agar di siapkan Bentor (becak motor) untuk mengangkut sampah tersebut.
"Kami memiliki sampah yang cukup banyak karena banyaknya mahasiswa, kontrakan serta toko-toko di kawasan Jati ini sehingga kami butuh Bentor untuk pengangkutan," Ungkap Andi.
Aspirasi warga yang lain yaitu butuh perbaikan drainase di kawasan Jati karena sering terjadi banjir. Kemudian mereka butuh pelatihan untuk UMKM untuk menambah ilmu dalam berbagai usaha.
Dalam penjawab berbagai aspirasi tersebut, Evi Yandri cukup apresiasi dengan warga jalan Abdul Muis Jati dan sekitarnya. Evi mendukung kegiatan LPS yang bisa mengangkut sampah.
"Kita sudah menyiapkan bantuan Bentor untuk pengangkutan sampah," Ujar Evi Yandri.
Evi Yandri menyarankan, agar sampah yang dihasilkan oleh warga setempat untuk diolah menjadi barang, bahan berguna. seperti sampah plastik atau kering bisa dimanfaatkan berbagai kerajinan.
Sampah basah juga bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak melalui proses pembuatan magot, Sampah-sampah tersebut bisa ditampung melalui Bank Sampah.
"Sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat seharusnya tidak selalu di kirim ke TPS, dimana sampah tersebut bisa dimanfaatkan dengan budidaya magot sebagai makanan ternak," Ungkap Evi Yandri.
Pada penutupan reses di jati tersebut Evi Yandri menyarankan kepada warga untuk menemui tim Evi jika ada permasalahan yang belum dapat direalisasikan.
(Maruli)