masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Pemuda asal Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Fikri Fauzi, mengikuti kegiatan seleksi Pemuda Pelopor 2025 bidang Pendidikan. Dalam kegiatan tersebut, Fikri membawa gagasan inspiratif bertajuk "Santri Preneur Ar Rizqi", sebuah program pemberdayaan pemuda desa berbasis nilai-nilai pesantren dan kewirausahaan.
Kegiatan seleksi yang dilaksanakan dalam beberapa tahap, kini telah memasuki fase Fact Finding, yang digelar pada Selasa, 6 Mei 2025. Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Desa Lubang Buaya, Bapak Maulana Yusup, Kepala Dusun 3, Ketua RT 3, serta Ketua RW 05. Kehadiran para tokoh masyarakat menunjukkan dukungan nyata terhadap inisiatif yang digagas oleh pemuda setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Maulana Yusup menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. "Kegiatan Pemuda Pelopor khususnya di wilayah Lubang Buaya ini membawa dampak positif bagi generasi muda dan masyarakat. Saya sangat mendukung program Santri Preneur yang telah berjalan dan memberi manfaat nyata," ungkapnya.
Fikri Fauzi menjelaskan bahwa program Santri Preneur Ar Rizqi telah berjalan selama hampir lima tahun, dengan fokus membentuk karakter pemuda melalui pendidikan, kewirausahaan, dan nilai-nilai kepesantrenan. Program ini bertujuan mengakomodasi potensi yang dimiliki oleh setiap pemuda desa agar menjadi pribadi mandiri, kreatif, dan berakhlak mulia.
“Pemuda adalah aset terbaik bangsa. Jika sebuah wilayah ingin maju, maka pemudanya harus hadir mengisi ruang-ruang kosong dalam masyarakat, baik melalui lingkungan pendidikan sekolah, masyarakat, maupun keluarga,” ujar Fikri.
Program ini telah memberikan manfaat konkret bagi masyarakat, seperti meningkatnya kemandirian anak-anak, terbentuknya akhlak dan budi pekerti yang baik, serta keseimbangan perkembangan jasmani dan rohani. Tak hanya bagi mereka yang melanjutkan pendidikan ke pesantren, Santri Preneur Ar Rizqi juga membekali pemuda yang belum memiliki kesempatan ke pesantren dengan nilai-nilai kepesantrenan dan keterampilan kewirausahaan.
Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah desa, Fikri berharap program ini dapat menjadi kontribusi nyata dalam membangun generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
"Sebaik-baiknya seseorang adalah yang dapat memberi manfaat bagi orang lain," tutup Fikri. (Catur Sujatmiko)