masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyampaikan keprihatinannya terkait maraknya bangunan liar (bangli) di sepanjang bantaran irigasi dan sungai di wilayah Kabupaten Bekasi. Hal ini ia sampaikan saat diwawancarai oleh awak media melalui aplikasi WhatsApp Messenger. Selasa 1/7
Menurut Ani Rukmini, keberadaan pemukiman di pinggiran sungai dan irigasi bukan hanya melanggar aturan tata ruang, tetapi juga memberikan dampak serius terhadap lingkungan dan pertanian. Penumpukan sampah yang terjadi akibat aktivitas warga di sekitar irigasi menjadi salah satu faktor utama penyebab pendangkalan saluran air, sehingga aliran menjadi tidak maksimal dan mengganggu suplai air ke lahan pertanian.
“Adanya pemukiman di wilayah pinggiran sungai dan irigasi tentu sangat memprihatinkan, karena berdampak langsung terhadap lingkungan, terutama penumpukan sampah di aliran sungai dan irigasi. Hal ini menyebabkan banjir dan sangat mengganggu aktivitas pertanian yang sangat bergantung pada pasokan air,” ujar Ani.
Ia menambahkan, untuk mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi, pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis dalam menangani permasalahan tersebut. Salah satunya dengan menertibkan bangunan liar di sepanjang saluran irigasi dan memastikan kebersihan aliran sungai tetap terjaga.
“Kita semua tentu berharap Kabupaten Bekasi dapat menjadi wilayah yang mandiri dalam ketahanan pangan. Untuk itu, hal-hal yang mengganggu fungsi irigasi harus ditangani secara serius oleh pemerintah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ani Rukmini juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga ketertiban dan kelestarian lingkungan. Ia meminta agar masyarakat tidak menjadikan bantaran sungai dan irigasi sebagai tempat tinggal atau lokasi usaha.
“Kami mengharapkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan lingkungan, dengan tidak menempati pinggiran sungai dan irigasi sebagai pemukiman atau tempat usaha,” pungkasnya.(Mariam)
