masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-80, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bekasi, Eddy Sumarman S.H., M.H, beserta jajarannya dan bersama Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) H. Nurchaidir ST MM berserta jajarannya melakukan monitoring kegiatan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS) di Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Rabu 27 Agustus 2025.
Kepala Disperkimtan, Nur Chaidir, menyampaikan bahwa program rutilahu di Desa Karang Asih merupakan titik terakhir dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di berbagai desa sebelumnya. Sementara untuk program SPALDS, kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
“Untuk Desa Karang Asih ini rutilahu yang terakhir, karena di lokasi lain sudah selesai. Sementara SPALDS baru mulai berjalan dan masih berproses. Harapannya, program rutilahu ini bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem, dan SPALDS mampu menekan angka stunting sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo,” ujar Nurchaidir.
Sementara itu, Kajari Kabupaten Bekasi, Eddy, menegaskan bahwa kegiatan monitoring ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-80. Menurutnya, kerja sama antara Kejaksaan Negeri dengan Disperkimtan sangat penting untuk membantu masyarakat, khususnya dalam renovasi rumah tidak layak huni dan penyediaan sanitasi yang memadai.
“Kami menemukan masih ada masyarakat di Kabupaten Bekasi yang tinggal di rumah tidak layak huni serta belum memiliki jamban yang layak. Karena itu kegiatan ini sangat baik, dan kami siap terus bersinergi dengan pemerintah daerah,” kata Eddy.
Ia juga menambahkan bahwa peringatan Hari Bhakti Adhyaksa kali ini menjadi momentum untuk menunjukkan kepedulian aparat hukum terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai pelayan masyarakat, kami ingin hadir dan memberikan bukti nyata bahwa kepedulian ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Dengan begitu, arti kemerdekaan bisa diwujudkan melalui kesejahteraan,” pungkasnya.(Catur Sujatmiko)
