masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menggelar peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di halaman Kantor BPBD, Jumat (25/4). Acara ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk relawan, pelajar, serta forum pengurangan risiko bencana yang tergabung dalam kolaborasi pentaheliks. Mengusung tema "Siap untuk Selamat", kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, menyatakan bahwa peringatan HKB dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan pusat kegiatan nasional berlokasi di Nusa Tenggara Barat.
"Kami di Kabupaten Bekasi turut berpartisipasi dengan menggelar upacara dan simulasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana," ujar Muchlis.
Dalam rangka mendukung penguatan ketangguhan masyarakat, BPBD Kabupaten Bekasi juga telah membentuk 33 Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) serta 110 Desa Tangguh Bencana (Destana/Katana) dari total 187 desa dan kelurahan.
"Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dari level Pratama hingga Utama," tambahnya.
Puncak acara ditandai dengan pemukulan kentongan, dibunyikannya sirene peringatan, serta pelaksanaan simulasi bencana yang melibatkan BPBD, relawan, dan komunitas pentaheliks. Kegiatan ini diikuti oleh 400 peserta, melampaui target awal sebanyak 350 orang, menandakan tingginya antusiasme masyarakat.
"Alhamdulillah, kolaborasi ini membuktikan bahwa program kami mendapat dukungan penuh dari masyarakat," ungkap Muchlis.
Selain simulasi, BPBD Kabupaten Bekasi juga menggelar lomba video simulasi bencana dan kompetisi kategori partisipasi terbanyak.
"Ini baru pertama kali diadakan, namun responnya sangat positif. Ke depan, kami akan meningkatkan lagi sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan," katanya.
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini menjadi pengingat pentingnya meningkatkan kesadaran dan kemampuan menghadapi bencana, khususnya di wilayah rawan seperti Kabupaten Bekasi. Dengan sinergi seluruh pihak, diharapkan ketangguhan masyarakat semakin kuat dalam menghadapi berbagai potensi bencana," tutupnya (Catur Sujatmiko)