masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Aceh Tengah - Forum Reje Kabupaten Aceh Tengah menggelar konferensi pers terkait dinamika yang terjadi saat pelaksanaan kegiatan pelatihan Linmas, Minggu (21/9/2025) di BP Kopi, Jalan Jalur Dua Kebet.
Ketua Forum Reje Kabupaten, Abdul Wahid, didampingi Ketua Forum Linge, Wahyu, dan Ketua Forum Silihnara, Ramli, menjelaskan bahwa terjadi miskomunikasi teknis di lapangan sehingga menimbulkan kericuhan kecil.
“Awalnya kegiatan sudah direncanakan dengan 120 kampung peserta. Namun pada hari pelaksanaan, tiba-tiba bertambah 80 kampung lagi yang ikut. Akibatnya, waktu yang tersedia sekitar satu setengah jam tidak cukup untuk melayani tambahan sekitar 400 orang peserta. Dari situ timbul sedikit keributan karena tidak semua terlayani,” ujar Abdul Wahid.
Ia menegaskan, terkait dana transportasi sebenarnya sudah sesuai dengan perencanaan awal untuk 160 kampung dengan alokasi Rp200 ribu per kampung. Namun karena adanya peserta tambahan, pihaknya harus melakukan penyesuaian.
“Anggaran transportasi akhirnya kami kurangi dari Rp200 ribu menjadi Rp100 ribu bagi kampung tambahan, karena anggaran yang tersedia terbatas. Meski begitu, semua peserta tetap mendapatkan hak sesuai SOP, seperti transportasi, konsumsi, snack, sertifikat, hingga souvenir,” jelasnya.
Menurut Abdul Wahid, pelatihan Linmas tersebut merupakan tindak lanjut dari surat edaran Menteri Dalam Negeri yang menginstruksikan agar Pos Siskamling kampung kembali diaktifkan dan Linmas difungsikan secara optimal.
“Selama beberapa tahun terakhir, Linmas kurang diperhatikan. Ke depan, kami berkomitmen untuk memberdayakan Linmas kembali. Kami juga mengajak seluruh Reje Kampung di Kabupaten Aceh Tengah untuk bersama-sama memberikan ide dan pemikiran dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM Linmas di kampung masing-masing,” pungkasnya.(Charim)
