masukkan script iklan disini
trilokanews.com - SITUBONDO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki, Kabupaten Situbondo, mendapat alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp1,48 miliar tahun ini. Suntikan dana segar ini dipastikan menjadi tonggak penting dalam upaya menggenjot kualitas pelayanan publik, dengan fokus utama pada peningkatan fasilitas bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Dana cukai tembakau ini merupakan instrumen mitigasi dampak negatif konsumsi produk tembakau melalui penguatan sektor kesehatan. Bagi RSUD Besuki, alokasi anggaran ini diartikan sebagai peluang emas untuk mewujudkan layanan kesehatan yang lebih maju dan merata.
Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Hariyono, menegaskan komitmennya untuk memastikan anggaran tersebut memberikan manfaat yang terukur.
"Anggaran ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pelayanan di semua unit RSUD Besuki khususnya untuk peserta JKN dan masyarakat berpenghasilan rendah," jelas dr. Imam, Minggu (19/10/2025).
Fokus investasi dari dana ini diarahkan pada pengadaan alat kesehatan (alkes) modern, sebuah langkah strategis untuk menunjang penanganan pasien kritis. Sebagai wujud nyata, RSUD Besuki kini telah diperkuat dengan tiga unit ventilator canggih.
Kehadiran ventilator ICU—alat bantu pernapasan vital bagi pasien yang tidak mampu bernapas mandiri—meningkatkan drastis kesiapan rumah sakit dalam menghadapi kondisi medis darurat dan kritis. Kapasitas yang bertambah ini menjadi penanda keseriusan pihak rumah sakit dalam memberikan penanganan terbaik dan tepat waktu.
Lebih dari itu, ketersediaan alkes modern ini diharapkan membawa dampak berantai yang positif: mempercepat penanganan pasien, yang secara langsung berkorelasi dengan peningkatan angka harapan hidup masyarakat. Selain itu, langkah ini juga bertujuan menekan angka rujukan pasien ke luar daerah, yang selama ini sering terjadi akibat keterbatasan alat, sehingga mengurangi beban biaya dan waktu bagi keluarga pasien.
Menurut dr. Imam, langkah strategis ini sejalan dengan visi dan misi Kepala Daerah Situbondo dalam mewujudkan layanan kesehatan berkualitas tanpa batas bagi seluruh warganya. Penegasan fokus pada peserta JKN dan masyarakat berpenghasilan rendah menggarisbawahi komitmen RSUD Besuki terhadap asas keadilan dan pemerataan layanan.
Dengan investasi teknologi medis ini, RSUD Besuki semakin memperkuat posisinya sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di Situbondo, khususnya wilayah Situbondo Barat, dan diharapkan mampu menangani kasus-kasus kompleks.
Di akhir keterangannya, Direktur RSUD Besuki menyampaikan harapannya agar alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau ini dapat terus berkelanjutan.
"Harapannya semoga anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau akan terus ada dan bermanfaat," pungkasnya.
Anggaran Rp1,48 miliar ini menjanjikan masa depan layanan kesehatan yang lebih baik, cepat dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat Situbondo. (Adv/Hm)