-->
  • Jelajahi

    Copyright © trilokanews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Atas 2

     


    Iklan Atas 1

     


    Defisit Teratasi Jika Pemerintah Daerah Bener Meriah Paham Potensi Damar

    trilokanews
    Senin, September 15, 2025, 06.06 WIB Last Updated 2025-09-14T23:06:42Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    trilokanews.com - Aceh, Bener Meriah - Anggota DPRK Bener Meriah, Edi Zulkifli dari Partai Nanggroe Aceh (PNA), mendesak pemerintah daerah agar serius mengelola sumber daya alam, khususnya pohon damar, yang dinilainya selama ini dibiarkan tanpa pengelolaan maksimal. Padahal, damar menyimpan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Edi menjelaskan, damar merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi karena getahnya dapat disadap hingga puluhan tahun. Namun kenyataan di lapangan, banyak pohon damar di wilayah Pintu Rime Gayo, Uber-Uber, Mesidah, hingga Buni Telong justru ditebang dan dialihfungsikan menjadi lahan yang tidak produktif.

    “Kalau saja pemerintah sejak dulu memberi edukasi kepada masyarakat agar tidak menebang pohon damar, hasil getahnya bisa dikelola secara berkelanjutan. Selain meningkatkan pendapatan rakyat, pemerintah daerah juga bisa memperoleh retribusi dan pajak tambahan. Dengan begitu, seharusnya defisit dapat tertutupi,” ujar Edi, Minggu (13/9/2025).

    Ia mencontohkan, jika terdapat 1.000 pohon damar dan tiap pohon menghasilkan 1 kilogram getah per bulan, hasilnya sudah cukup signifikan untuk ditampung BUMD dan dikelola bersama masyarakat. Menurutnya, hal itu bisa memberi manfaat ganda: ekonomi rakyat terangkat, PAD daerah pun meningkat.

    Namun hingga kini, kata Edi, Pemda terkesan membiarkan potensi itu begitu saja. “Kita menyayangkan sikap Pemda yang seolah lepas tangan. Padahal, dengan perencanaan yang tepat, damar bisa dijadikan komoditas unggulan Bener Meriah dan menjadi ikon ekonomi daerah,” tegasnya.

    Edi menekankan, Pemda Bener Meriah harus segera mengambil langkah nyata agar damar tidak hanya menjadi cerita yang terabaikan. “Jika potensi sebesar ini tidak segera dikelola, maka kerugian bukan hanya bagi daerah, tetapi juga bagi generasi mendatang. Pemda harus hadir dan memberikan solusi, bukan sekadar diam,” tutupnya.(Charim)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini