masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabang Bungin yang berlokasi di Desa Jayalaksana, Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, hingga kini masih memerlukan perawatan dan penambahan fasilitas agar mampu melayani masyarakat sekitar tanpa harus merujuk pasien ke rumah sakit lain. Jumat, 12 September 2025.
Dari pantauan di lapangan, Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cabang Bungin kerap dipadati pasien hingga harus menunggu di luar ruangan karena keterbatasan tempat.
Menanggapi kondisi tersebut, Direktur RSUD Cabang Bungin, dr. Hj. Erni Herdiani, saat diwawancarai awak media Triloka News melalui WhatsApp messenger, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah lama melaporkan kekurangan fasilitas ke Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.
“RSUD kita masih tipe D, kekurangan ini sudah lama dan sudah kita laporkan ke Pemda. Pemda sudah tahu, bahkan sudah ada master plan-nya. Sekarang sudah sampai tahap Darul Arqam Dasar (DAD). Insa Allah tahun depan Bupati bersama Bappeda dan BPKD, kalau tidak ada halangan, akan membangun RSUD,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi kondisi IGD yang penuh, pihak RSUD membangun ruang transit baru agar pasien lebih nyaman.
“Kami bangun ruang transit supaya IGD tidak krodit. Memang belum terpasang AC, tapi sudah kami siapkan pasang dengan sistem express, tiga hari selesai agar pasien tidak gerah. Di belakang juga dibangun ruang transit tambahan dengan kapasitas 9 bed. Jadi total ada 20 bed, ini akan mengurai antrean di IGD,” jelas dr. Erni.
Saat ini, fasilitas yang dimiliki RSUD Cabang Bungin antara lain:
1. IGD dengan 4 bed
2. NICU dengan 1 ventilator, inkubator, dan monitor
3. Ruang rawat inap TB Paru (sedang direnovasi dari 2 bed menjadi 6 bed)
4. IGD Ponex untuk persalinan
Ruang rawat inap kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 dengan total kurang lebih 60 bed (tidak termasuk IGD)
“Harapan kami, RSUD Cabang Bungin bisa naik menjadi tipe C. Karena RSUD ini berada di ujung Kabupaten Bekasi, masyarakat kalau harus ke RSUD Cibitung itu jarak tempuhnya jauh dan butuh biaya besar. Jadi kami berharap pemerintah segera merealisasikan peningkatan status ini,” tutupnya.(Mariam)
