![]() |
Trilokanews.com - Padang - Komisi V DPRD Sumbar dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) gelar rapat kerja bersama di ruang rapat Komisi V DPRD Sumbar, pada Rabu (15/10/2025).
Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi V DPRD Sumbar H. Lazuardi Erman, SH, dengan agenda pembahasan program dan alokasi anggaran KONI Sumbar tahun 2025.
Dalam paparannya, DPRD menyampaikan bahwa pemerintah pusat melakukan pemotongan transfer dana ke daerah sebesar Rp533 miliar, sehingga seluruh OPD, termasuk KONI, harus menyesuaikan program dengan kondisi keuangan saat ini.
Meski begitu, Pemprov menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp100 miliar untuk menjaga stabilitas fiskal daerah.
“Dalam kondisi fiskal yang ketat, efisiensi dan prioritas program harus menjadi perhatian utama. Namun pembinaan olahraga tidak boleh berhenti,” ujar Lazuardi Erman.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat memastikan Pekan olahraga provinsi (Porprov) akan dilaksanakan tahun 2026, kepastian ini disampaikan ketua umum KONI Sumbar Hamdanus.
Hamdanus menyampaikan, fokus utama KONI saat ini adalah pembinaan atlet dengan sistem kompetisi yang jelas dan terukur. Melalui kompetisi yang berkelanjutan, semangat dan mental berprestasi atlet Sumatera Barat diyakini akan terus terjaga dan meningkat.
“Fokus utama KONI adalah atlet. dengan kompetisi yang terencana, terukur, dan rutin, semangat berprestasi akan tumbuh secara alami. Porprov 2026 menjadi bagian penting dari upaya itu,” ungkap Hamdanus.
Ia mengatakan, penyelenggaraan Porprov bukan sekadar agenda rutin, tetapi juga pondasi pembinaan jangka panjang untuk menghadapi ajang nasional, termasuk PON 2028 dan PON 2032, di mana Sumatera Barat berkomitmen untuk ambil peran sebagai tuan rumah bersama, kondisi fiskal menantang efisiensi jadi kunci.
Digitalisasi dan Pembenahan Data Atlet
Sekretaris Umum KONI Sumbar Anandya Dipo Pratama menjelaskan, bahwa pihaknya tengah menyiapkan sistem digitalisasi manajemen olahraga untuk memperkuat tata kelola dan pendataan atlet.
Menurutnya, selama tiga periode terakhir Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tidak terselenggara, sehingga data atlet tidak lagi mutakhir. Porprov 2026 nantinya diharapkan menjadi momentum untuk memperbarui database atlet serta mengukur potensi daerah secara lebih akurat.
“Porprov 2026 akan menjadi ajang pembenahan sistem pembinaan dan data atlet Sumbar. Kita ingin semua proses berjalan transparan dan efisien,” ujar Anandya.
Ia juga mencontohkan model pembinaan di DKI Jakarta, yang memiliki sekolah khusus atlet dan sistem home schooling untuk memastikan keseimbangan antara pendidikan dan prestasi olahraga,"pungkasnya.
Dalam rapat tersebut, Komisi V DPRD Sumbar menyampaikan sejumlah rekomendasi, catatan dari Komisi V adalah terkait bonus Atlet dan sinkronisasi program.
Komisi V mendukung penuh langkah digitalisasi dan reformasi manajemen KONI, serta menilai bahwa penyelenggaraan event olahraga daerah memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Namun, DPRD juga menyoroti beberapa hal yang harus segera diselesaikan, di antaranya tunggakan bonus atlet tahun 2022, termasuk bagi atlet disabilitas.
“Kami minta Kadispora segera menuntaskan persoalan bonus atlet agar tidak berlarut,” tegas Lazuardi Erman.
Selain itu, Komisi V menekankan perlunya sinkronisasi antara program, kebijakan, dan SDM KONI, agar perencanaan pembinaan olahraga di Sumbar lebih terarah. Program beasiswa bagi atlet dan pemuda berprestasi juga diminta untuk terus dioptimalkan melalui koordinasi lintas sektor dengan Dispora.
Secara prinsip, seluruh anggota Komisi V DPRD Sumbar menyatakan dukungan penuh terhadap langkah KONI Sumbar, terutama dalam penyelenggaraan Porprov 2026 sebagai ajang regenerasi atlet dan penguatan budaya berprestasi di Sumatera Barat.
“KONI adalah perpanjangan tangan pemerintah provinsi dalam urusan pembinaan olahraga. Kami di legislatif akan terus memberikan dukungan penuh agar prestasi olahraga Sumbar semakin meningkat,"Tutupnya.
(Maruli)