-->
  • Jelajahi

    Copyright © trilokanews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Atas 2

     


    Iklan Atas 1

     


    Curhatan RT/RW di Kencong dari Persoalan Sampah Hingga Serum Anti Bisa Ula

    trilokanews
    Sabtu, November 22, 2025, 12.19 WIB Last Updated 2025-11-22T05:19:50Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    trilokanews.com - Jember - Bupati Muhammad Fawaid menutup kegiatan Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan (Bunga Desaku) pada hari pertama di Kencong, dengan bertemu dengan seluruh ketua RT/RW se-Kecamatan Kencong. Pada pertemuan tersebut bupati banyak menerima 'curhatan' terkait banyak hal dari persoalan sampah hingga ketersedian serum bisa ular.

    Kegiatan yang selalu ada disetiap program Bunga Desaku tersebut digelar di aula Dira Kencong, Jumat sore, 21 November 2025, Gus Fawait juga berjumpa dengan BPD kepala desa dan para perangkat desa. Saat ditanya terkait dengan keluhan di wilayahnya, tak sedikit yang mulai menyuarakan aspirasinya.

    Seperti yang dituturkan Suradi Hasan, Ketua RW 009, Dusun Krajan II, Kencong, misalnya. Dirinya mengungkapkan ternyata selama ini banyak warga setempat yang bermukim di bantaran. "Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan. Mudah-mudahan nanti juga cepat penanganannya. Terus terang saja bahwa mayoritas warga Kencong hidup di bantaran sungai," ungkapnya.

    Sayangnya mereka kemudian justru menjadi pembuat polusi sampah. Warga dengan gampangnya membuang sampahnya di sungai.

    "Yang terjadi, Gus sungai justru dibuat sasaran untuk membuang sampah sembarangan. Ini yang menyakitkan sehingga kalau ini tidak ada upaya untuk mencegah, saya yakin laut kita ini akan menjadi gudang sampah. Mohon, ini darurat, Gus," tegasnya.


    Menanggapi curhatan tersebut, Gus Fawait langsung merespons.  Mantan anggota DPRD Jawa Timur 3 periode itu menyatakan saat ini masih banyak warga yang belum sadar dampak membuang sampah di sungai. "Memang masih banyak yang berpikir bahwa sungai itu tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu, perlu kita atasi bersama," paparnya.

    Namun, bupati berharap ada upaya dari jajaran pemerintahan desa dan kecamatan setempat. "Saya tunggu justru kepala desa nanti punya program itu, nanti OPD kami siap untuk bersinergi. Karena kalau cuman kabupaten, bisa kewalahan," ucapnya.

    Lebih dari itu, Gus Fawait berharap, mudah-mudahan Kencong termasuk dalam program Gus Darling tahun ini. Apa itu? Yakni, gerakan untuk Semua Sadar Lingkungan. 

    "Kami ingin seperti zaman dulu. Zaman dulu itu, Pak, warga itu tanam pohon mangga, pohon buah di setiap depan rumahnya atau belakang rumahnya. Nah, ini ingin saya kembalikan lagi. Untuk apa? Supaya hijau, oksigen kita lebih bagus, dan anak-anak kita tidak kekurangan buah," ucapnya.

    Tak hanya persoalan sampah, bupati juga menerima permintaan Ketua RT 004 Dusun Krajan, Kencong. Pria yang berprofesi sebagai pedagang bunga itu menyampaikan keluhan terkait dengan kurangnya serum anti bisa ular di puskesmas.

    "Seperti temen saya (dipatok ular berbisa) (saat) dibawa ke rumah sakit atau puskesmas tidak ada obatnya," katanya.

    "Untuk itu saya mohon agar disediakan obat anti bisanya di rumah sakit atau puskesmas," sambungnya.

    Menanggapi hal tersebut, Gus Fawait akan memerintahkan Dinas Kesehatan setempat agar menyediakan serum anti bisa ular.
     "Dalam satu bulan, melalui dinas kesehatan, kami akan mengupayakan itu," ulasnya.

    Jika dalam satu bulan masih belum ada, Gus Fawait mengimbau agar warga segera melapor ke Wadul Gus'e. "Ingatkan saya melalui saluran Wadul Gus'e ya," tandasnya.( Bro)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini