masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Dengan adanya pembongkaran Bangli di wilayah Kabupaten Bekasi terutama di Tambun Selatan yang sudah melaksanakan pembongkaran bangunan liar (bangli) di bantaran kali dan jalan membuat ketar ketir para pedagang yang ada di bantaran kali CBL Muktiwari Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi.
Paguyuban Rambah Lingkungan Kali CBL Muktiwari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi menyatakan penolakan terhadap rencana pembongkaran bangunan liar (bangli) di sepanjang bantaran Kali CBL. Ketua paguyuban, Muhamad Nuh, menegaskan bahwa pihaknya bersama para pedagang telah melakukan berbagai langkah penertiban lingkungan demi menjaga kebersihan dan ketertiban kawasan tersebut.
“Kami tidak ingin ada pembongkaran. Kami siap menertibkan lingkungan dan bahu jalan,” ujar Muhamad Nuh saat ditemui di lokasi pada Sabtu 28/6/25
Langkah penertiban ini, kata Nuh, sudah dimulai sejak 7 April 2025. Salah satunya dengan inisiatif membuat tempat sampah di depan toko dan kios agar para pedagang tidak lagi membuang sampah ke kali.
“Kita sudah mulai dari bulan April bersihkan sampah supaya aliran kali tidak tersumbat. Sekarang kami buat tong-tong sampah dan letakkan di depan kios agar tidak ada lagi yang buang sembarangan,” jelasnya.
Dalam upaya menjaga kebersihan dan keteraturan, paguyuban juga bekerja sama dengan Ketua RT dan Kepala Dusun Muktiwari untuk menarik sampah secara rutin dua kali seminggu. Sampah-sampah tersebut selanjutnya dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R di wilayah Kertamukti.
Muhamad Nuh juga menyampaikan kekhawatiran warga sekitar terhadap dampak pembongkaran. Menurutnya, jika bangunan dibongkar dan kawasan menjadi sepi, potensi tindak kriminal seperti begal di malam hari akan meningkat.
“Banyak warga perumahan melapor ke saya, mereka khawatir kalau jalanan di sepanjang Kali CBL jadi sepi karena dibongkar. Bagaimana kalau anak atau suami mereka pulang kerja malam? Jalannya akan rawan dan menakutkan,” katanya.
Atas dasar itu, ia meminta perhatian dan pertimbangan dari pemerintah, khususnya Gubernur Jawa Barat, agar tidak gegabah dalam melakukan pembongkaran bangunan di kawasan tersebut.
“Kami berharap Pak Gubernur melihat ini secara bijak. Kami peduli lingkungan, kami tertibkan wilayah kami sendiri, dan kami ingin keamanan tetap terjaga di jalan Kali CBL,” pungkasnya. (Mariam)