masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil di Desa Kali Jaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi berjalan lancar. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk kepedulian kader posyandu dalam memastikan gizi masyarakat, khususnya balita, tetap terpenuhi.Jumat 5/9/2025.
Acara pemberian PMT dilaksanakan di Desa Kali Jaya dengan dihadiri Lurah setempat, Ketua Posyandu, serta para kader. Ketua Posyandu Desa Kali Jaya, Mutia, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut rutin dilakukan untuk memberikan tambahan gizi berupa makanan sehat kepada balita, tidak hanya yang masuk kategori stunting atau BGM (Bawah Garis Merah), tetapi juga seluruh balita yang ada di desa.
“Alhamdulillah di Desa Kali Jaya tidak ada balita stunting, dan kasus BGM juga bisa dihitung jumlahnya. Semua balita mendapatkan makanan tambahan, yang kami siapkan khusus dalam bentuk makanan bergizi seperti bubur kacang hijau, sup, buah pisang, dan lainnya,” ujar Mutia.
Desa Kali Jaya memiliki 26 posyandu, dengan masing-masing posyandu terdiri dari 5 kader. Selain menjalankan kegiatan rutin posyandu setiap bulan, para kader juga melakukan pemantauan langsung ke setiap RT, memastikan ibu hamil dan balita hadir ke posyandu untuk mendapatkan vitamin, makanan bergizi, serta pemeriksaan kesehatan.
“Kami para kader melakukan pembinaan dengan turun langsung ke masyarakat agar kesehatan balita tetap terpantau. Ibu hamil juga kami dampingi sampai melahirkan agar bayinya sehat. Itu sudah menjadi tugas kader posyandu bersama bidan desa,” tambahnya.
" Disini kita dapat insentif masing-masing mendapatkan Anggaran dari Provinsi atau dana dari gubernur itu sebesar 1,750.000 sedangkan dana intensif dari awal 3 juta sampai ada kenaikan menjadi jadi 6 jt per posyandu dari APBN. Yang dicairkan melalui Buku rekening Posyandu begitu juga dengan adanya anggaran dari Desa untuk pembelanjaan dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) itu anggaran dari APBN," ujarnya
Garda terdepan adalah Kader Posyandu dimana kader tersebut dengan ditanam akan jiwa sosial, mengunjungi dari door to door, mengantisipasi terjadinya stunting dan No Stunting untuk di wilayah Desa Kalijaya. Memonitoring keberadaan anak balita yang BGM sehingga balita tersebut tetap terpantau begitu juga dengan Ibu Hamil mencegah terjadinya disaat kelahiran dalam keadaan stunting," ungkapnya
“Sebagai kader, kami tidak berharap imbalan. Yang terpenting adalah menjalankan amanah untuk menjaga kesehatan dasar masyarakat, khususnya balita dan ibu hamil, agar terhindar dari stunting dan masalah kesehatan lainnya. Kami adalah garda terdepan untuk anak-anak Indonesia sehat,” tegas Mutia.(Mariam)